Rabu, 19 Maret 2014

Pemimpin Kami

        Pemimpin Kami

Siapakah pemimpin itu?
Apakah sifat-sifat yang harus dimiliki?
Lalu adakah prinsip kepemimpinan itu? Jika ada, apa prinsipnya?
Bagaimanakah cara mengelola sifat kepemimpinan?
Dan apa saja jiwa kepemimpinan itu?

Pemimpin . . . Adalah seseorang pilihan untuk mengarahkan dan mengendalikan, untuk mewujudkan negeri yang Damai dan Sejahtera.
Dan seorang pemimpin harus memiliki 9 karakter, yaitu: Jujur, Berani, Tegas, Adil, Cakap, Integritas, Bijaksana, Cerdas, dan Sehat.
-          Jujur adalah sifat yang penting yang pertama.
Jujur mengatakan yang sebenarnya terjadi namun dengan bahasa yang logis dan baku.
-          Berani, untuk mengatakan kebenaran dan berani menanggung resikonya.
-          Tegas mengatakan ya atau tidak, dan juga tegas mengambil keputusan.
-          Adil bukanlah sama rata, tapi sesuai dengan takarannya.
-          Cakap, mempunyai kemampuan dan kepandaian untuk melakukan sesuatu.
-          Integritas,  keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran.
-          Bijaksana, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan.
-          Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); tajam pikiran.
-          Sehat, seorang pemimpin juga harus sehat. Bukan hanya sehat secara jasmani, tapi juga sehat secara rohani.
Lalu prinsip kepemimpinan, yaitu: DENGAR (PERINTAH), IYAKAN (PERINTAH), LAKSANAKAN (PERINTAH) . . . . . .
Dan juga mempunyai menejemen kepemimpinan:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian (agar teratur)
3. Melaksanakan (apa yang telah direncanakan)
4. Mengontrol (apa yang dilaksanakan tadi, agar terlaksana dengan sempurna), setelah itu hal terakhir adalah
5. Mengontrol (untuk mengetahui kekurangan dari apa yang telah kita laksanakan)
Dan pemimpin itu juga mempunyai jiwa (Kepemimpinan):
- Bisa memecahkan masalah
- Taat
- Pandai berkomunikasi
- Menjadi orang  yang dapat di percayaan
- Berkarakter
- Mempunyai pemahaman yang baik
- Yakin
- Berani
- Berkompetensi

“ SEORANG PEMIMPIN HARUS BISA MENJADI SESEORANG YANG MENGINSPIRASI, KARENA PEMIMPIN ADALAH SESEORANG YANG DIPATUHI OLEH ORANG-ORANG YANG DI PIMPINNYA. DAN PASTI APA YANG DILAKUKAN OLEH PEMIMPIN AKAN DILAKUKAN OLEH KITA YANG DIPIMPIN”

Jumat, 14 Maret 2014

BELIAU

BELIAU

Pengalaman yang memberikan pelajaran.
Malam itu kami sedang berdiskusi di rumah bunda Ayu. Waktu itu kami sedang mencari usaha yang tepat untuk kami. Usulan demi usulan mulai keluar dari mulut kami, namun setelah difikir-fikir usulan itu kurang cocok.
Boneka jari . . . . itulah usulan dari seorang teman bernama Taufik. Entah mengapa dia bisa mempunyai ide itu. Tapi itulah yang kami cari. Sesuatu yang jarang ditemui disini. Oke . . . . kami semua setuju dengan usulan itu.
Rencana pertama kami adalah membuat boneka jari dengan mengkombinasikan kain flanel dengan kain perca. Setelah itu kami mencari tahu apa-apa saja yang kami butuhkan. Kami catat apa saja yang kami perlukan. Lalu kami atur jadwal untuk membuatnya. Bunda ayu meminjamkan modal pada kami. Dari situlah kami dapat membeli barang yang kami perlukan. Namun, kami harus survei terlebih dahulu. Kami harus tahu harga selembar kain flanel berapa, segulung  benang berapa, dan yang lain-lain. Setelah itu kami melaporkannya kepada bunda Ayu.
Rp. 100.000,00 . . . itulah modal yang diberikan oleh bunda Ayu.
Pertamanya kami bingung bagaimana membuatnya, kami mencoba membuat boneka jari dari kain perca namun gagal. Kain perca sulit di jadikan boneka jari. Lalu akhirnya kami memutuskan untuk tidak memakai kain perca. Kami bingung akan membuat apa. Akhirnya bunda Ayu melihatkan macam-macam bentuk boneka jari. Dari situlah kami mulai tahu akan membuat apa.
Pertama kali kami membuat sesuatu yang mudah, seperti jeruk, apel, dan salak. Dan kami diberitahu oleh bunda Palupi cara menjahitnya. Cukup rumit . . . . terkadang cara menjahit kami salah, sehingga benangnya menjadi tidak karuan. Lama-kelamaan kami bisa menjahit dan bisa membuat lebih banyak boneka jari dengan bentuk pola sayur-sayuran.
Yang membuatkan polanya adalah bung Taufik, karena dia jago menggambar.
Hasil boneka jari kami yang sudah jadi kami tunjukka kepada bunda Ayu.
Waktu itu kami mempunyai tugas sendiri-sendiri. Yang menjadi ketuanya (bung Taufik), bendahara (Intania), pembuatan (Nufus), dan pemasaran (Aisyah).
Setelah boneka yang kami buat sudah lumayan bagus, boneka jari ini di pasarkan lewat Facebook oleh bunda Ayu. Tidak lama kemudian ada yang memesan, lalu hari berikutnya semakin banyak yang memesan. Sampai-sampai kami kewalahan untuk membuatnya. Tapi inilah yang membuat kami bersemangat untuk membuat dan menemukan bentuk yang baru lagi. Beberapa bulan kemudian akhirnya kami dapat mengembalikan modal tersebut.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hari terus berjalan, hingga pada akhirnya sampailah kami pada suatu malam. Saat itu kami sedang melaksanakan Bimbel seperti biasanya. Dan materi pada waktu itu kami mendapat tugas membuat satu aksi sosial. Karna kami bisa membuat boneka jari akhirnya kami sepakat untuk membuat aksi sosial PEMBUATAN BONEKA JARI DI TK BULUSULUR.
Kami berdiskusi akan membeli kain berapa banyak, jarum, benang, dan lain-lain. Dan selama beberapa hari kami menyiapkan pola-pola boneka jari yang akan di jahit nanti.
Siang sampai sore kami mengerjakan itu. Memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Beberapa hari setelah selesai membuat boneka jari, saya, bung Taufik, dan bung Hari datang  ke TK itu untuk meminta izin dan menanyakan waktu dan tempatnya.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sampailah kami pada hari dimana kami akan beraksi. Hari itu saya yang menjadi pembicara di depan. Mengenalkan diri sendiri dan nama teman-teman serta siapa kami, berkenalan dengan adik-adik, dan memberitahu apa yang akan kami lakukan pada hari itu.
Saya memberanikan diri untuk melakukan itu, dan karena teman-taman, saya yakin bahwa saya bisa.
Pertama kalinya kami menjadi pembicara di depan. Suatu pengalaman yang tak mungkin di lupakan. Gugup, deg-degan, dan rasa kekhawatiran yang ada pada diri ini, saya tutupi  dengan senyuman. Berusaha tenang dan menjadi rama, berusaha beradaptasi dengan adik-adik di TK ini. Walaupun demikian saya tahu bahwa teman-teman saya tetap dapat melihat saya gemetaran. Namun, lama-kelamaan saya dan teman-teman bisa berbaur dengan mereka.
Menjahit boneka jari bersama, dan melihat adik-adik ini senang, kami pun merasa senang.
Selama kurang lebih 1 jam kami disini, akhirnya acara ini selesai.
Puji Tuhan semua berjalan dengan baik.
Seperti biasa setelah acara di tutup kami berfoto bersama untuk dokumentasi. Setelah itu kami berpamitan dan memberikan sesuatu kepada TK ini.
“ Terkadang kita terlalu memikirkan dan menduga-duga apa yang akan terjadi nanti. Dan fikiran yang negatif itu yang akan membawa kepada kegagalan. Maka tetaplah berfikir positif. Karna apa yang kita lakukan sesuai dengan apa yang kita fikirkan.”

Di lain waktu saat saya masih bersekolah, saya belum suka membaca. Karna saat membaca rasa kantuk itu datang. Dan selama saya bersekolah saya jarang membaca. Membenci buku-buku cerita, dan hanya terfokus pada buku matematika.
Namun, suatu malam saya merasa tertantang untuk membaca buku tebal selama 1 minggu.
Baru kali ini saya merasa semangat untuk membaca. Buku pertama ini berjudul ‘To Kill a Mockingbird’. Cerita yang seru membuat saya betah dan ingin membaca buku ini sampai selesai. Setelah selesai, saya membaca buku lainnya. Begitu seterusnya. . . . Dari situlah semangat membaca itu datang dalam diri ini. Namun kadang saat membaca saya sering lupa waktu. Melupakan pekerjaan rumah dan kebersihan diri. Di situlah kekurangan saya. . . Tapi saya bertekat untuk berubah.
Ternyata membaca itu tidak selamanya membosankan, apa lagi membaca alam ini.
Saya pikir akan selamanya saya tidak suka membaca. Namun, jika ada kemauan apa yang kita kira mustahi ternyata bisa terjadi.




Itulah sepenggal pengalamanku. .. .
Semoga apa yang saya tulis di sini dapat membuat teman-teman yakin bahwa kita pasti bisa . . . .
Tetaplah semangat dan selalu berusa untuk mencapai apa yang kita inginkan. . .

Karena yang  dapat membuat diri kita berpacu adalah kemauan dan semangat, jadilah perbuatan.
Jadi jangan hanya bermimpi, namun berusahalah untuk mencapai apa yang kita impikan :)